Tak henti-hentinya HP itu berdering. Dari lepas tegah malam tadi. Semua bermotif sama ”tulisan indah selamat Ramadhan dan permohonan maaf”. Kurasa ini akan terjadi sepanjang hari ini. Tua muda, kecil besar, harusnya aku membalas. Lebih tepatnya aku yang mengirimnya duluan. Tapi, maaf. Aku tidak akan melakukan ini. Meski kadang cinta harus diuangkapkan, tapi biarlah kutitipkan kata hatiku ”sama-sama Pakde, Mas, Mbak, Dik,…..”. Aku sudah memaafkan segala kesalahan orang lain padaku meski tiada yang meminta. Semoga demikian pula kalian. Maaf, aku sedang tidak punya pulsa yang cukup untuk membalas. Daripada satu dibalas lainnya tidak, lebih baik kubalas saja lewat hembusan angin yang menemaniku .
Aku mencintai kalian semua karena Allah. Selamat Ramadhan 1430 H. Semoga ujung Al Baqarah 183 menjadi milik kita.
Doakan aku komitmen dengan targetan sepanjang bulan ini.
” Masa Ramadhan ini tidak akan lebih panjang
dari bulan-bulan perjuangan,
maka raih kesempatan perbekalan ini
dengan sempurna!”
Begitu tulisan yang tertera diakhir mimpi Ramadhanku yang kuhias indah dalam sebuah slide powerpoint. Romantis sekali!
10:33 21 Agustus 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bersikap bijak, berkata baik:)