Cinta mengajariku untuk sabar
Menahan diri dari gejolak perlawanan
Meredam emosi dengan diam dan do’a
Lalu berbagi saat hatiku mulai jernih.
Oh indahnya,.........
Seorang yang begitu temperamental, emosional, atraktik, ekspresif sepertiku mampu dibalutnya dengan selimut “diam”.
Meski tak selalunya diam itu baik
Sebab tak ada piliha lain yang harus ditempuh selain berbuat, saat kedzaliman yang menyapa.
Seberapa pun yang kita mampu, sekuat apa pun kapasitas diri.
Tidak ada seorang pun yang suka, jika ucapannya yang benar dibantah mentah-mentah, tanpa analisa dan rasionalisasi.
Tidak ringan ternyata untuk mendapatkan emas dalam diam. Tapi memang benar “ashobru jamil”.kesabaran itu indah.....
Yan pasti di akhirnya. Mengalah bukan berarti kalah, kadang ia justru menjadi pintu hidayah.
Hikmah hari ini, 23:09
4 Muharram 1430 H/2 Januari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bersikap bijak, berkata baik:)